Perkembangan Media Sosial Jadi Tantangan Polri Raih Kepercayaan Publik

Nasional19 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Sejumlah tokoh dan pengamat menilai, saat ini tidak mudah menjadi petugas Humas atau jurubicara Polri.

“Terlalu banyak noise yang mengaburkan voice,” kata Dr. Devie Rahmawati, pengamat sosial dan dosen Universitas Indonesia dalam Dialog Kebangsaan menyambut HUT ke-74 Humas Polri, di Auditorium PTIK, Jaksel, Kamis (30/10/2025) siang.

Devie mengingatkan jumlah peredaran gawai di tanah air mencapai 360 juta dibanding jumlah penduduk sekitar 270 juta. Dengan kondisi ini maka betul-betul sulit Divisi Humas Polri men-drive narasi publik.

Baca juga : Peringati Hari Jadi Ke-74, Humas Polri Gelar Sarasehan Dan Dialog Kebangsaan

Jujur dan Berintegritas

Mantan Wakapolri Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna mengingatkan Polri tentang perlunya semua anggota Polri menyadari bahwa mereka semua adalah simbol komunikasi publik Polri.

Karena itu. Nanan mengingatkan pentingnya semua anggota Polri untuk menjaga trust masyarakat, dengan sikap jujur dan berintegritas.

Baca juga : Narkoba Jadi Ancaman Besar Masa Depan Kita

“Dengan sikap jujur dan berintegritas sebenarnya Polri telah melakukan reformasi kultural dan struktural,” tegas Nanan.

Namun tanpa dukungan institusi lain, Nanan mengingatkan reformasi Polri tidak akan berarti apa-apa untuk pengembangan demokrasi.

Senada dengan Nanan, mantan Kapuspen Polri Komjen Pol. (Purn) Didi Widayadi mengingatkan jajaran Humas Polri mengenai tuntutan masyarakat untuk lebih menjadi sipil, yaitu mengedepankan pelayanan dan menjadi bagian dari masyarakat.

Baca juga : Pagedangan Sinergi Gelar Bhakti Sosial Rayakan Hari Santri dan Sumpah Pemuda

Sebelumnya aktivis HAM Usman Hamid juga meminta institusi-institusi kenegaraan lainnya untuk melakukan reformasi sebagaimana yang  dilakukan Polri, karena yang dibutuhkan adalah perubahan oleh semua unsur kenegaraan termasuk partai politik dan DPR.

READ  Pertamina Goes To Campus Hadir Di Brisbane Australia

Sejarahwan muda Dr. Laurenzo Yauwerissa mengajak semua anggota Polri untuk meneladani Jenderal (Purn) Polri M. Jasin yang mengambil posisi tegas bahwa polisi istimewa adalah Polisi RI, dan dia bisa berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat. Artinya, mengedepankan kepentingan negara di atas segalanya.

“Kesediaan berkorban ini yang harus dikedepankan,” tutur Laurenzo.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *