Semen Indonesia Berinovasi Menjadi Semen Ramah Lingkungan

Infrastruktur6 Dilihat

Industri semen yang selama ini identik dengan emisi karbon tinggi kini mulai bertransformasi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SBI), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SIG), menjadi salah satu pelopornya.

Mengoperasikan empat pabrik di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh) dengan kapasitas produksi 14,8 juta ton per tahun, SBI kini menorehkan tonggak baru. Pabrik Narogong di Bogor tercatat sebagai yang pertama di Asia Tenggara memanfaatkan Hydrogen Rich Gas (HRG) sebagai sumber energi dalam proses produksinya.

“Teknologi Hydrogen Rich Gas merupakan terobosan yang tidak hanya mendukung pengurangan emisi, tetapi juga mempercepat transisi industri hijau,” kata Direktur Manufacturing SBI, Edi Sarwono, beberapa waktu lalu kepada redaksi.Kandungan hidrogen yang tinggi pada HRG membuat proses pembakaran lebih cepat sekaligus menekan emisi. Bersama inisiatif energi hijau lain mulai dari biomassa, RDF (Refuse-Derived Fuel), limbah industri, hingga energi surya SBI berhasil menurunkan emisi karbon hingga 16 persen dibandingkan baseline 2010.

Semen Ramah Lingkungan

Transformasi ini tidak hanya terlihat di sisi operasional, tetapi juga pada produk. Semen Dynamix, misalnya, kini memiliki emisi karbon 32 persen lebih rendah dibandingkan semen konvensional. Hingga pertengahan 2025, lebih dari 51 persen pendapatan perusahaan sudah berasal dari produk dan layanan berkelanjutan, termasuk delapan jenis semen dengan sertifikasi Green Label Gold.

Baca Juga, Kurang dari Rp10 Miliar Dapat Rumah Premium di Gading Serpong, Ini Penampilannya

“Dengan begitu, pelanggan bisa mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus lebih ramah lingkungan,” ujar Edi.

Dari Blok M hingga Bandara

Komitmen SBI pada inovasi hijau juga diwujudkan dalam teknologi beton ramah lingkungan. Produk ThruCrete dan DekoCrete menjadi bagian dari revitalisasi kawasan Blok M Sentra ASEAN, yang kini disiapkan Pemprov DKI Jakarta sebagai pusat ekonomi kreatif dan simpul transportasi modern.

ThruCrete, dengan daya serap tinggi hingga 250 liter per meter persegi per menit, membantu mengatasi persoalan drainase kota besar seperti Jakarta. Sementara DekoCrete dengan tekstur anti-selip dan daya tahan tinggi, menghadirkan kenyamanan sekaligus keselamatan bagi para pejalan kaki.

READ  JAC Motors Tawarkan Solusi Transportasi Listrik Berkelanjutan

Produk inovatif ini juga telah digunakan di berbagai fasilitas publik, mulai dari Taman Anggrek GBK, RTH Tegalega Bandung, Taman Suroboyo di Surabaya, hingga Alun-Alun Depok. Bahkan area operasional Bandara Internasional Juanda, Surabaya, ikut memanfaatkan teknologi beton berpori ini untuk memperkuat sistem drainase.

Apresiasi dan Pengembangan

Kinerja keberlanjutan SBI mendapat apresiasi melalui penghargaan PROPER Emas untuk pabrik di Cilacap dan Lhoknga, serta PROPER Hijau untuk pabrik di Tuban dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Orientasi pembangunan saat ini tidak hanya kekuatan konstruksi, tapi juga harus ramah lingkungan,” tegas Direktur Utama SBI, Asri Mukhtar kepada redaksi.

Selain itu, perusahaan juga meraih The Best Green Product dan The Best Literacy for Climate Resilience dalam ajang Investing on Climate Editor’s Choice Award 2024 di Bursa Efek Indonesia.

Meski fokus pada transformasi hijau, SBI tidak melupakan sisi bisnis. Perusahaan melihat pasar semen domestik relatif stabil, namun juga menyiapkan strategi diversifikasi lewat ekspansi ekspor. Bersama SIG dan mitra strategisnya, Taiheiyo Cement Corporation, SBI tengah mempersiapkan penetrasi ke pasar Amerika Serikat.

“Inisiatif ekspor ini bukan hanya memperluas akses pasar, tapi juga meningkatkan utilisasi pabrik. Langkah kami ke pasar global mencerminkan komitmen memperkuat daya saing sekaligus memperluas jejak bisnis,” ujar Asri.

Lebih dari sekadar perusahaan semen, SBI kini memposisikan diri sebagai penyedia solusi bahan bangunan berkelanjutan. Dari energi alternatif hingga produk inovatif, dari penghargaan lingkungan hingga program sosial yang menjangkau 1,1 juta penerima manfaat pada 2024, SBI berupaya menghadirkan nilai tambah nyata bagi konsumen, masyarakat, dan ekosistem.

Dengan visi jangka panjang yang terang, SBI membuktikan bahwa transformasi menuju industri hijau bukan sekadar slogan, melainkan strategi bisnis berkelanjutan yang mampu menguatkan daya saing sekaligus menjaga masa depan bumi lebih baik lagi.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/semen-indonesia-berinovasi-menjadi-semen-ramah-lingkungan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *