RI-Arab Saudi Sepakat Perketat Istithaah Kesehatan Jemaah Haji 2026

Nasional7 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Hubungan erat Indonesia–Arab Saudi makin solid. Menteri Haji dan Umrah RI, Mochamad Irfan Yusuf, melakukan kunjungan resmi ke Riyadh dan disambut hangat oleh Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, Minggu (19/10/2025).

Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kerja sama dua negara, khususnya dalam peningkatan pelayanan haji dan pengetatan standar istithaah (kemampuan) kesehatan jamaah.

Tawfiq Al-Rabiah memberikan apresiasi tinggi atas pembentukan Kementerian Haji dan Umrah RI yang dinilai sebagai langkah strategis dalam pembenahan tata kelola haji nasional.

Baca juga : Pemprov DKI Akan Pindahkan Kampus Institut Kesenian Jakarta ke Kota Tua Pada 2027

“Kami menyambut baik kedatangan Menteri Irfan Yusuf dan mengucapkan selamat atas terbentuknya Kementerian Haji dan Umrah. Terima kasih juga kepada Presiden Prabowo atas inisiatif luar biasa ini demi pelayanan maksimal bagi jamaah Indonesia,” ujarnya, seperti keterangan Kemenhaj, Senin (20/10/2025).

Kedua menteri sepakat memperkuat standar kesehatan jamaah untuk Haji 2026 agar lebih aman, tertib, dan bermartabat. Pengetatan standar istithaah akan dibarengi dengan pembentukan Joint Operation Group—unit koordinasi operasional haji secara real time antar kedua negara.

Menteri Menteri Haji dan Umrah RI Irfan Yusuf juga menyampaikan sejumlah masukan, termasuk keberatan soal penempatan sebagian jamaah Indonesia di zona 5. Pihak Saudi menjelaskan, hal ini merupakan imbas dari peningkatan layanan secara keseluruhan.

Baca juga : Negara Hadir, Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang di 2025

Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) RI menegaskan akan menyesuaikan layanan, seperti transportasi dan fasilitas pendukung, serta mengatur ulang sistem tanazul (jemaah tak bermalam di Mina) agar jamaah tetap nyaman.

READ  Perang Dagang AS Vs China Memanas Xi Jinping Ke Vietnam Donald Trump Tersakiti

Fokus utama dalam pertemuan adalah penegasan otoritas Arab Saudi terhadap pentingnya memperketat pemeriksaan kesehatan jamaah. Mulai Haji 2026, akan ada pemeriksaan acak di bandara, hotel, hingga kawasan Masyair. Jamaah yang tidak lolos uji kesehatan akan ditolak atau dipulangkan. Penyelenggara yang nakal siap-siap bakal kena sanksi tegas.

“Haji hanya untuk yang mampu, termasuk secara fisik. Jamaah yang tidak sehat berisiko membahayakan dirinya dan orang lain. Indonesia harus memastikan semua jamaah benar-benar sehat dan tersertifikasi,” tegas Al-Rabiah.

Baca juga : Booth Arsari Tambang Jadi Pusat Perhatian Di Minerba Convex 2025

Soal penyembelihan dam juga ikut dibahas. Arab Saudi menegaskan, seluruh penyembelihan harus dilakukan melalui lembaga resmi Adahi milik Pemerintah. Transaksi dilakukan lewat sistem resmi yang sudah ditentukan. Di luar itu, tidak sah dan dianggap melanggar aturan.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen kuat kedua pihak untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang profesional dan berpihak pada jamaah. Kemenhaj RI menegaskan bahwa kerja sama erat dengan Arab Saudi tak hanya demi efisiensi, tapi juga memastikan jamaah bisa beribadah dalam kondisi prima—baik fisik maupun mental.

“Kami dan Menteri Al-Rabiah sepakat terus berkoordinasi dan memperkuat pelayanan jamaah. Dengan persiapan matang dan tim yang terlatih, insya Allah kita bisa wujudkan haji yang berkualitas dan bermartabat,” kata Irfan Yusuf.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *