Properti dan Konstruksi Sumbang Lebih dari 10 Persen PDB Nasional

Infrastruktur12 Dilihat

Jakarta, Propertyandthecity.com – Sektor properti dan konstruksi terus menunjukkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selain menjawab kebutuhan hunian masyarakat, sektor ini juga menjadi motor penggerak berbagai industri turunan dan penciptaan lapangan kerja di seluruh Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, kontribusi sektor properti dan konstruksi terhadap perekonomian nasional sangat signifikan.

“Sektor properti dan konstruksi menyumbang lebih dari 10 persen terhadap PDB Indonesia,” ujar AHY dalam keterangan resminya, Kamis (09/10/2025).

Menurut AHY, kontribusi tersebut mencerminkan besarnya peran sektor ini dalam pemerataan pembangunan, termasuk hingga wilayah terpencil.

“Artinya, selain menjawab kebutuhan papan, sektor ini juga mampu membuka banyak lapangan kerja, menggerakkan industri bahan bangunan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi hingga ke daerah-daerah, termasuk desa dan wilayah pesisir,” lanjutnya.

Ia menambahkan pembangunan perumahan tidak cukup hanya kuantitas, tetapi juga harus berorientasi pada keberlanjutan dan ketangguhan menghadapi risiko iklim.

AHY menekankan pentingnya menghadirkan hunian yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan kawasan berbasis transportasi publik yang ramah lingkungan dan efisien, serta melalui regenerasi perkotaan guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan nyaman.

Di sisi lain, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menjelaskan, pembangunan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) juga memberi dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan perekonomian daerah.

Pembangunan satu rumah subsidi membutuhkan lima pekerja, berarti 350 ribu unit rumah subsidi yang dibangun pada tahun ini membutuhkan 1,65 juta orang yang bekerja.

Pembangunan rumah subsidi juga dapat memicu dampak beruntun (multiplier effects) positif terhadap roda perekonomian sekitar, dan akan tumbuh warung-warung nasi bagi para pekerja di sekitar lokasi pembangunan rumah subsidi.

READ  Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Tiga Hari, Ini Daftarnya

Belum lagi dampak positif terhadap sektor angkutan logistik dan industri material konstruksi, seperti semen, keramik dan sebagainya.

Ara juga menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan dukungan pembiayaan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mempercepat pembangunan rumah bersubsidi di tahun 2025.

Ara menyebut total anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk membangun 350 ribu unit rumah bersubsidi pada 2025 mencapai Rp43 triliun.

Tahun ini pemerintah telah meningkatkan jumlah KPR FLPP untuk rumah subsidi dari sebelumnya 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit rumah.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/ahy-properti-dan-konstruksi-sumbang-lebih-dari-10-persen-pdb-nasional/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *