Posisi RI Akan Terbukti Benar & Mulia

Nasional14 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menegaskan tiga perbedaan posisi Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sangat kontras dan bertolak belakang dalam pidato di Sidang Umum PBB, New York, AS, Rabu (24/9/2025).

Perbedaan ini terjadi dalam tiga isu besar yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, dan juga bagi dunia internasional.

“Pertama, terkait perubahan iklim. Presiden Prabowo percaya bahwa ini adalah ancaman yang sangat nyata bagi umat manusia. Presiden Prabowo juga ingin agar energi terbarukan menjadi dasar transisi ekonomi. Sementara Presiden Trump tidak percaya ada perubahan iklim, dan juga mencemooh energi terbarukan,” urai Dino dalam reels Instagram, Jumat (26/9/2025).

Kedua, mengenai peran PBB. Presiden Prabowo menyatakan bahwa PBB mempunyai peran yang sangat penting bagi perdamaian dan kerja sama internasional. Sementara Presiden Trump cenderung mencemooh dan mengecilkan peran PBB.

Ketiga, terkait Palestina. Dalam konteks ini, Presiden Prabowo memberikan beberapa solusi yang konstruktif dan berharap agar seluruh dunia, termasuk Indonesia, dapat berdiri di pihak yang benar dalam sejarah. Sementara Presiden Trump mengindikasikan bahwa AS nampaknya belum mengambil posisi itu. 

Dino meyakini, perdebatan ini akan terus berlangsung secara sengit, untuk jangka pendek dan menengah.

Baca juga : Analisis Perbandingan Gagasan Prabowo Vs Trump Di Sidang Umum PBB

“Saya sungguh percaya, sejarah akan membuktikan bahwa posisi yang diambil Presiden Prabowo, yang diambil oleh bangsa Indonesia ini, kelak akan terbukti sebagai posisi yang benar, posisi yang mulia, dan posisi yang akan membawa kita ke arah dunia yang lebih baik. Lebih nyaman dan lebih damai,” papar Dino, yang saat ini merupakan Founder & Chairman Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

READ  Perayaan Yesus Kristus, Menag Ajak Umat Kristiani Bersama Bangun Bangsa

Perubahan Iklim & Energi Terbarukan 

Dalam reels tersebut, Dino juga menayangkan cuplikan video Presiden Trump, saat menunjukkan sikapnya terhadap perubahan iklim. 

“Perubahan iklim. Jika suhu naik atau turun, apa pun yang terjadi, ini perubahan iklim. Menurut saya, adalah penipuan terbesar yang pernah dilakukan di dunia,” ujar Presiden Trump, yang kala itu mengenakan setelan jas warna navy, kemeja putih, dan dasi merah. 

Sementara Presiden Prabowo, mengungkapkan kesaksian Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia, yang telah merasakan dampak langsung dari perubahan iklim. Terutama, ancaman kenaikan permukaan air laut.

“Permukaan laut di pantai utara Ibu Kota kami naik lima sentimeter setiap tahun,” beber Presiden Prabowo, yang ketika itu mengenakan setelan jas warna navy, kemeja putih, dasi warna senada plus aksen biru muda, serta peci hitam.

Selain itu, juga ada rekaman video Presiden Trump yang mengatakan energi terbarukan adalah lelucon. Tidak efektif dan terlalu mahal. Serta tidak cukup kuat untuk menyalakan pembangkit listrik yang dibutuhkan, untuk menjadikan suatu negara menjadi hebat.

Baca juga : Eddy Soeparno Apresiasi Pidato Presiden Prabowo: Indonesia Memimpin Perdamaian Dunia

Sementara Presiden Prabowo menekankan, saat ini Indonesia sedang beralih secara drastis dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju pembangunan berbasis energi terbarukan. 

“Mulai tahun depan, sebagian besar tambahan kapasitas pembangkit listrik Indonesia akan berasal dari energi terbarukan,” papar Presiden Prabowo.

Peran PBB

Presiden Trump mengatakan, PBB tak hadir untuk masyarakat dunia. Dia mengaku memikirkan hal itu setelah kejadian, bukan selama proses negosiasi yang tidak mudah.

“Jika demikian, apa tujuan PBB? PBB memiliki potensi yang luar biasa. Saya selalu mengatakannya, PBB memiliki potensi yang sangat, sangat luar biasa. Tetapi bahkan belum mendekati potensi tersebut,” cetus Presiden Trump.

READ  Gempa Darat M1,8 Bandung Barat Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

Sementara Presiden Prabowo, dengan gagah menyuarakan pentingnya PBB. “Tanpa PBB, kita tidak akan aman. Tidak akan ada negara yang bisa merasa aman,” tegas Presiden Prabowo.

“Kita semua membutuhkan PBB. Dan Indonesia akan terus mendukung PBB,” tandasnya.

Isu Palestina 

Baca juga : Prabowo: Jika Palestina Merdeka, Indonesia Siap Akui Israel

Terkait Palestina, Presiden Trump menyoroti langkah sejumlah negara yang menurutnya berusaha mengakui negara Palestina secara sepihak. Menurut dia, langkah tersebut justru akan memberikan panggung bagi Hamas.

“Imbalannya akan terlalu besar bagi teroris Hamas atas kekejaman yang telah dilakukan,” ucap Presiden ke-45 dan 47 AS itu.

Sebaliknya, Presiden Prabowo memuji negara-negara terkemuka dunia: Prancis, Kanada, Australia, Inggris Raya, Portugal dan lainnya yang telah mengambil langkah prinsip mengakui Palestina sebagai negara.

“Mereka telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar. Pengakuan terhadap negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar,” tutur Presiden ke-8 RI.

Di akhir reels, terlihat Presiden Trump menyanjung Presiden Prabowo sambil menggenggam tangannya. “Pidato yang hebat. Anda telah melakukannya secara hebat, dengan menggebrak podium. Anda hebat. Terima kasih banyak,” puji Presiden Trump.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *