BCA Dan Jaringan PRIMA Ajak Masyarakat Jaga Data Pribadi

Nasional14 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – PT Rintis Sejahtera, pengelola Jaringan PRIMA, berkomitmen dalam mendukung keamanan transaksi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Terutama mengantisipasi risiko kejahatan siber, mulai dari pencurian data pribadi hingga penipuan yang dapat mengancam aset perbankan masyarakat.

SEVP Information Systems Security Rintis Sejahtera, Jeffrey Sukardi mengatakan pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan mitra perbankan guna memantau anomali transaksi melalui Fraud Detection System.

“Kami mendukung mitra kami untuk memantau dan mendeteksi anomali transaksi agar penipuan dapat segera ditanggulangi dan nasabah tetap aman bertransaksi,” kata Jeffrey Sukardi dalam acara Bangun Ketahanan Siber, Jaga Data Pribadi di Era Digital di Greyhound Cafe Menteng, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca juga : Hak Masyarakat Miskin Jangan Sampai Hilang

Di kesempatan sama, Vice President Bank BCA Sugianto Wono menyadari pesatnya transformasi digital dapat meningkatkan risiko kejahatan Siber. Khususnya pencurian data pribadi yang rawan disalahgunakan untuk mengakses sistem perbankan.

Kata Wono, BCA menerapkan tiga aspek utama dalam menjaga keamanan siber, yaitu people, process, dan technology.

Menurutnya, tantangan terbesar ada pada aspek people karena kelalaian individu kerap dimanfaatkan pelaku kejahatan.

Baca juga : Hore, Lansia, Disabilitas Dan Pemegang KJP Gratis Masuk Tempat Wisata Di Jakarta

“Di BCA, kami percaya perlindungan data pribadi adalah tanggung jawab bersama antara institusi dan masyarakat. Karena itu, kami terus memperkuat sistem keamanan internal sekaligus mengedukasi nasabah agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan digital,” sambung Wono.

Dia mencontohkan kejahatan siber yang marak terjadi, seperti Fake Base Transceiver Station (Fake BTS). Kejahatan siber ini kerap digunakan untuk mengirim SMS palsu dan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI).

READ  Sambut Mudik Lebaran PT PP Optimalkan Layanan di Rest Area Heritage KM 260B

Tujuannya untuk membuat deepfake yang menyerupai korban demi mendapatkan data pribadi. BCA mengantisipasi ancaman tersebut dengan mengembangkan sistem deteksi dini berbasis AI melalui fraud detection dan machine learning, menerapkan prinsip zero trust dan multilayered authentication, serta melakukan audit keamanan berkala.

Baca juga : Rayakan Hari Satwa, Royal Safari Garden Ajak Tamu Jaga Kelestarian Alam

“BCA juga mengedukasi masyarakat melalui kampanye literasi digital “Don’t Know? Kasih No!” yang mengajak nasabah lebih kritis terhadap informasi mencurigakan,” tambah Wono.

Menurutnya, tantangan keamanan siber saat ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kesadaran. Di BCA, lanjutnya, perlindungan data pribadi adalah tanggung jawab bersama, antara institusi dan masyarakat.

“Karena itu, kami terus memperkuat sistem keamanan internal sekaligus mengedukasi nasabah agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan digital,” pungkas Wono.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *