Di berbagai pelosok negeri, momen HUT ke-80 Republik Indonesia dirayakan dengan cara yang tidak biasa. Ada yang mengibarkan bendera Merah Putih di dasar laut Maluku Utara, ada pula yang membentangkan kain merah putih sepanjang 80 meter di Pantai Olohuta, Gorontalo. Potret ini viral di media sosial, memicu rasa bangga sekaligus kagum: nasionalisme tidak hanya berkibar di daratan, tapi juga di laut dan belantara.
Baca juga, Menikmati Romantisme Jogja di Bukit Bintang Gunungkidul
Aksi semacam ini bukan hanya seremoni, melainkan simbol cinta tanah air. Di Gorontalo, misalnya, kegiatan pembentangan bendera dan penanaman pohon, pelepasan tukik, hingga transplantasi karang. Pesan yang ingin disampaikan jelas: menjaga Merah Putih berarti menjaga alam tempat bendera itu berkibar. Semangat nasionalisme tak lagi sebatas upacara, tetapi diwujudkan dalam kepedulian terhadap bumi pertiwi.
Namun, di balik euforia ini, terselip ironi. Ketika sebagian masyarakat dengan penuh semangat merayakan kemerdekaan di alam bebas, di banyak tempat justru terjadi kerusakan parah. Di Raja Ampat—salah satu surga laut dunia—terumbu karang pernah hancur akibat kapal besar yang kandas. Di Papua dan Kalimantan, hutan terus tergerus oleh tambang dan illegal logging. Sementara di laut Indonesia, pencemaran plastik dan praktik penangkapan ikan berlebihan kian mengancam ekosistem.

Inilah pertanyaan yang seharusnya muncul di usia kemerdekaan ke-80: apakah alam Indonesia sudah merdeka dari perusakan? Apakah lautan yang kita banggakan masih bebas dari pencemaran? Apakah hutan, yang menjadi paru-paru dunia, masih bernafas dengan lega?
Merayakan kemerdekaan seharusnya juga berarti merdeka dari eksploitasi dan pencemaran. Nasionalisme sejati tidak berhenti pada pengibaran bendera, melainkan diwujudkan dalam menjaga tanah, laut, dan udara Indonesia. Merah Putih seharusnya tidak hanya berkibar di tiang upacara, tetapi hidup dalam tindakan nyata setiap anak bangsa untuk merawat bumi pertiwi.
Karena pada akhirnya, menjaga alam adalah menjaga Indonesia itu sendiri.(Aan)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/hut-ke-80-republik-indonesia-merdeka/